Kalimantan Barat (Kalbar) mendapatkan angin segar dalam sektor pertanian dengan beroperasinya dua pabrik pupuk baru di Kabupaten Mempawah. Kehadiran dua fasilitas produksi ini diharapkan dapat memperkuat ketersediaan pupuk bagi petani di wilayah tersebut dan sekitarnya, sekaligus membuka lapangan kerja baru. Lantas, berapa kapasitas produksi dari kedua pabrik pupuk yang baru diresmikan ini?
Dua pabrik pupuk yang dimaksud adalah PT Saraswanti Anugerah Indonesia (SAI) yang bergerak di bidang pupuk NPK, dan PT Anugerah Dolomit Indonesia (ADI) yang fokus pada produksi pupuk dolomit. Kedua pabrik ini merupakan bagian dari Saraswanti Group dan resmi beroperasi pada 29 Februari 2024.
Untuk pabrik pupuk NPK PT SAI, saat ini telah terpasang satu lini produksi dengan kapasitas mencapai 100.000 ton per tahun. Namun, Saraswanti Group memiliki rencana ekspansi dengan membangun lini produksi kedua yang diharapkan dapat meningkatkan kapasitas produksi NPK hingga 300.000 ton per tahun di masa mendatang. Kapasitas ini diharapkan mampu memenuhi sebagian besar kebutuhan pupuk NPK untuk perkebunan kelapa sawit di wilayah Kalimantan Barat bagian utara.
Sementara itu, PT ADI didesain dengan kapasitas produksi pupuk dolomit sebesar 120.000 ton per tahun. Pupuk dolomit sendiri memiliki peran penting dalam meningkatkan kualitas tanah dan hasil panen, terutama pada lahan-lahan yang memiliki tingkat keasaman tinggi.
Keberadaan dua pabrik pupuk baru ini tidak hanya meningkatkan ketersediaan pupuk, tetapi juga memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal. Diperkirakan, kedua pabrik ini akan menyerap sekitar 600 tenaga kerja, yang tentunya akan memberikan kontribusi signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat Kabupaten Mempawah dan sekitarnya.
Dengan total kapasitas produksi NPK Saraswanti Group yang mencapai 800.000 ton per tahun (termasuk pabrik lain) dan dolomit sebesar 240.000 ton per tahun, diharapkan Kalbar dapat semakin mandiri dalam memenuhi kebutuhan pupuk dan mendukung produktivitas sektor pertanian yang menjadi tulang punggung perekonomian daerah.
Keberadaan pabrik ini diharapkan dapat memangkas biaya transportasi pupuk dari luar Kalbar, sehingga harga pupuk di tingkat petani bisa lebih terjangkau. Ini tentu menjadi angin segar bagi para petani sawit dan komoditas lainnya di Bumi Khatulistiwa.