Mengenal Singkat BRICS: Sejarah Pembentukan dan Anggotanya

Dalam percaturan ekonomi dan politik global, istilah BRICS semakin sering terdengar. Akronim ini merujuk pada kelompok negara-negara berkembang yang memiliki pengaruh signifikan di kancah internasional. Mari kita telaah sejarah singkat pembentukannya dan siapa saja anggotanya saat ini.

Asal Usul dan Pembentukan BRIC:

Istilah BRIC pertama kali dicetuskan oleh ekonom Goldman Sachs, Jim O’Neill, pada tahun 2001. Dalam publikasinya, ia menyoroti potensi besar Brasil, Rusia, India, dan China sebagai empat ekonomi berkembang yang diprediksi akan mendominasi pertumbuhan global di masa depan. Keempat negara ini kemudian mengadakan pertemuan informal pertama mereka pada September 2006 di sela-sela Sidang Umum PBB di New York.

Pertemuan tingkat tinggi pertama BRIC berlangsung pada 16 Juni 2009 di Yekaterinburg, Rusia. Pertemuan ini menandai langkah formal dalam pembentukan blok ekonomi dan politik yang bertujuan untuk meningkatkan kerjasama multilateral dan menantang dominasi kekuatan Barat dalam tatanan global.

Transformasi Menjadi BRICS dengan Bergabungnya Afrika Selatan:

Pada Desember 2010, Afrika Selatan diundang untuk bergabung dengan kelompok ini, dan pada 2011, Afrika Selatan secara resmi menjadi anggota, mengubah akronim menjadi BRICS. Bergabungnya Afrika Selatan semakin memperkuat representasi negara-negara berkembang dari berbagai benua.

Ekspansi Anggota BRICS di Tahun 2024-2025:

Pada KTT BRICS ke-15 di Johannesburg, Afrika Selatan, pada Agustus 2023, sebuah keputusan bersejarah diambil untuk mengembangkan keanggotaan BRICS. Efektif per 1 Januari 2024, lima negara baru diundang untuk bergabung: Mesir, Ethiopia, Iran, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab.

Lebih lanjut, pada Oktober 2024, Indonesia secara resmi menyatakan keinginannya untuk bergabung dan telah diterima sebagai anggota penuh, efektif pada Januari 2025. Dengan demikian, per April 2025, BRICS beranggotakan sepuluh negara: Brasil, Rusia, India, China, Afrika Selatan, Mesir, Ethiopia, Indonesia, Iran, dan Uni Emirat Arab.

Kesimpulan:

BRICS, yang bermula dari gagasan tentang potensi ekonomi empat negara, telah berkembang menjadi blok berpengaruh yang beranggotakan sepuluh negara. Sejarah pembentukannya mencerminkan keinginan negara-negara berkembang untuk memiliki peran yang lebih besar dalam urusan global. Dengan terus bertambahnya anggota, BRICS diprediksi akan semakin memainkan peran kunci dalam membentuk masa depan tatanan dunia.

journal.pafibungokab.org

learn.pafipemkotkerinci.org

news.pafipemkotpalopo.org