Merespons maraknya aksi tawuran yang meresahkan, Polres Metro Jakarta Timur mengambil langkah proaktif dengan mendirikan pos-pos terpadu di sejumlah titik rawan. Inisiatif ini bertujuan untuk secara efektif cegah tawuran dan menciptakan rasa aman bagi masyarakat, terutama di area yang sering menjadi lokasi bentrokan antarkelompok remaja.
Pendirian pos-pos pencegahan ini dimulai pada Minggu, 18 Mei 2025, setelah serangkaian kejadian tawuran yang dilaporkan di beberapa kecamatan. Lokasi-lokasi yang dipilih untuk pendirian pos adalah area yang memiliki riwayat sering terjadi tawuran, seperti perbatasan antarwilayah, persimpangan jalan strategis, dan area yang dikenal sebagai tempat berkumpulnya kelompok pemuda. Pos-pos ini akan dijaga oleh personel gabungan dari kepolisian, TNI, dan unsur Satpol PP, serta melibatkan tokoh masyarakat dan pemuda setempat.
Menurut keterangan Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Pol. Nicolas Ary Lilipaly, SIK, MH, pada Senin, 19 Mei 2025, keberadaan pos ini diharapkan dapat secara signifikan cegah tawuran dan memberikan efek jera bagi para pelaku. “Kami ingin menunjukkan kehadiran aparat secara fisik di titik-titik rawan. Ini bukan hanya untuk penindakan, tetapi juga sebagai upaya preventif dan edukasi kepada masyarakat, terutama para remaja,” jelas Kombes Nicolas. Patroli rutin juga akan ditingkatkan, terutama pada jam-jam rawan seperti malam hari hingga dini hari.
Selain penjagaan fisik, program cegah tawuran juga akan melibatkan pendekatan persuasif. Petugas di pos akan berinteraksi dengan masyarakat, memberikan edukasi tentang bahaya tawuran, dan mengajak peran serta orang tua dalam mengawasi anak-anak mereka. Data menunjukkan, sebagian besar pelaku tawuran adalah remaja yang masih duduk di bangku sekolah atau putus sekolah. Oleh karena itu, kolaborasi dengan pihak sekolah dan keluarga sangat penting.
Inisiatif pendirian pos ini merupakan bagian dari strategi komprehensif Polres Metro Jakarta Timur untuk menekan angka kriminalitas dan menjaga stabilitas keamanan. Diharapkan, dengan adanya upaya nyata ini, aksi tawuran yang meresahkan dapat diminimalisir. Masyarakat juga diimbau untuk tidak ragu melaporkan jika melihat indikasi atau rencana tawuran, sehingga cegah tawuran dapat dilakukan sebelum jatuh korban dan menciptakan lingkungan yang lebih kondusif bagi semua.