Pemerintah Kota Metro kembali menunjukkan komitmennya dalam membangun kemandirian pangan berbasis masyarakat melalui inisiatif yang sangat positif. Kali ini, mereka menggelar Lomba Inovasi Kelompok Wanita Tani (KWT). Acara ini bukan sekadar ajang kompetisi biasa, melainkan sebuah platform strategis untuk memberdayakan peran perempuan dalam sektor pertanian, sekaligus mendorong kreativitas dan inovasi di tingkat akar rumput demi ketahanan pangan lokal.
Lomba ini bertujuan untuk memotivasi KWT di seluruh Kota Metro agar terus berinovasi dalam mengelola lahan pekarangan, mengembangkan produk olahan pangan, serta menerapkan teknik pertanian berkelanjutan. Melalui inovasi, KWT diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pertanian skala kecil, mengurangi ketergantungan pada pasokan dari luar, dan pada akhirnya menciptakan kemandirian pangan di tingkat keluarga dan komunitas. Inisiatif ini juga selaras dengan upaya pemerintah daerah untuk mengoptimalkan pemanfaatan lahan sempit di perkotaan menjadi sumber pangan yang produktif.
Penyelenggaraan Lomba Inovasi KWT ini juga menegaskan pengakuan Pemerintah Kota Metro terhadap peran vital perempuan dalam sistem pangan. Seringkali, kaum perempuan menjadi motor penggerak di balik dapur keluarga dan pengelolaan kebun pekarangan. Dengan adanya lomba ini, peran mereka tidak hanya diakui, tetapi juga difasilitasi dan didorong untuk berkembang lebih jauh. Ini adalah bentuk dukungan nyata terhadap pemberdayaan perempuan di bidang ekonomi dan pertanian.
Dampak positif dari lomba ini diharapkan berlipat ganda. Selain menghasilkan inovasi baru dalam pertanian perkotaan, lomba ini juga akan mempererat silaturahmi antar-KWT, memfasilitasi pertukaran pengetahuan dan pengalaman, serta menumbuhkan semangat kolaborasi. Pada akhirnya, semua upaya ini bermuara pada satu tujuan: menciptakan Kota Metro yang lebih tangguh dalam menghadapi tantangan pangan di masa depan, dengan masyarakat yang mandiri dan sejahtera melalui peran aktif Kelompok Wanita Tani sebagai garda terdepan Semangat kolaborasi akan tumbuh subur di antara para peserta. Lomba ini bukan hanya tentang siapa yang menang, tetapi bagaimana setiap KWT dapat belajar dan berkembang bersama. Mereka bisa bekerja sama dalam pengadaan bibit, pemasaran produk, atau bahkan pengembangan teknologi pertanian sederhana. Kolaborasi semacam ini akan memperkuat kapasitas kolektif KWT sebagai garda terdepan dalam menjaga ketahanan pangan.