Sasando NTT: Melodi Etnik Memikat dari Dawai Bambu dan Lontar

Sasando, alat musik tradisional yang unik dan mempesona dari Nusa Tenggara Timur (NTT), khususnya Pulau Rote, memikat pendengarnya dengan alunan melodi etnik yang khas. Terbuat dari dawai yang direntangkan pada bilah bambu dan memiliki wadah resonansi alami dari daun lontar, sasando bukan hanya sekadar alat musik, tetapi juga representasi kekayaan budaya dan kearifan lokal masyarakat NTT.

Keunikan sasando terletak pada konstruksinya yang sederhana namun menghasilkan suara yang kaya dan merdu. Dawai-dawai yang terbuat dari logam atau nilon direntangkan secara melingkar pada bilah-bilah bambu yang tersusun rapi. Wadah resonansi yang terbuat dari anyaman daun lontar yang dibentuk setengah lingkaran berfungsi memperkuat dan memperindah suara yang dihasilkan saat dawai dipetik. Bentuk wadah resonansi sasando seringkali menyerupai tempurung atau keranjang, menambah nilai estetika alat musik ini.

Cara memainkan sasando juga cukup unik. Pemain sasando memetik dawai dengan kedua tangan, menggunakan jari-jari untuk menghasilkan melodi dan akor. Keahlian khusus diperlukan untuk memainkan sasando dengan lancar dan menghasilkan harmoni yang indah. Setiap jenis sasando memiliki jumlah dawai yang berbeda, mulai dari puluhan hingga ratusan dawai, memungkinkan pemain untuk menghasilkan berbagai jenis musik, mulai dari melodi tradisional hingga aransemen modern.

Sejarah sasando di Nusa Tenggara Timur memiliki akar yang kuat dalam tradisi lisan dan cerita rakyat setempat. Konon, sasando tercipta secara tidak sengaja ketika seorang gembala tertidur di bawah pohon lontar dan terinspirasi oleh bunyi angin yang berhembus melalui celah-celah daun lontar. Dari situlah kemudian tercipta alat musik dengan wadah resonansi dari daun lontar yang menghasilkan bunyi yang indah saat dawai dipetik.

Kini, sasando tidak hanya dimainkan dalam upacara adat atau pertunjukan tradisional di Nusa Tenggara Timur. Keindahan suara dan keunikan bentuk sasando telah menarik perhatian musisi dan pecinta musik dari berbagai belahan dunia. Berbagai kolaborasi musik lintas genre telah melibatkan sasando, memadukan melodi etniknya dengan sentuhan modern.

Upaya pelestarian dan promosi sasando terus dilakukan oleh berbagai pihak, baik pemerintah daerah, komunitas seni, maupun para pengrajin dan pemain sasando.